Jumat, 16 Desember 2011

Ibu

Ibu..
Dalam peluhmu terselip ketulusan abadi
Dalam keluhmu kau curahkan senyum penyejuk hati
Tak henti aku lukai hatimu
Tetap tatapan penyejuk hati dalam rautmu
Selalu teruntai maaf darimu
Seberapapun aku mengiris hatimu
Kau tentramkan aku
Hingga terbuai buaianmu
Tak ku impikan melihatmu pergi
Menjauh memudarkan cahaya kasih
Tak ku bendung air mata
Ketika melihatmu tak bernyawa
Ibu..
Ibu..
Kembali !!
Hangatkan hatiku dengan cinta sejati
Ibu..
Ibu..
Aku ingin menyusulmu !
Jangan tinggalkan aku
Namun semua berakhir
Kau beranjak dengan tulus sayang abadi
Tinggalkan aku yang menagis sendu
Dengan penyesalan kelu

Nasihat Ibu


Jauh rantau ia pergi
Merana rindu ibunda kini
Dalam do’anya ibunda mengadu
Atas semua haru biru
Anakku..
Pergilah kau mencari diri
Diantara semak belukar besi
Diantara debur roda hidup
Anakku..
Ketika malam gelap di belantara
Selalu waspadalah engkau di sana
Karena sang burung hantu melihat segalanya
Yang siap merobek jiwa hingga tiada
Anakku..
Berhati-hatilah di dunia fana
Karena sejuta, seribu, seratus akan menjadi satu
Bersisa satu kuasa
Yang lain tiada
Anakku..
Dalam langkahmu mantapkan doa
Dalam nafasmu hembuskan Dzikir pencipta
Sujudlah engkau hingga lebam biru
Menangislah hingga matamu sayu
Anakku..
Kembalilah kala engkau meraih kemenangan
Ketika engkau menangis haru menakluk zaman
Ibu merindu raungmu mengajak kemuliaan
Ibu merindu kala bersenda gurauan

Rabu, 30 November 2011

Nyanyian Alam


Saat gemulai angin menyapaku
Aku tersipu
Melihat jendela
Manyambut cahaya
Di pantai kuberlari
Berkejaran dengan ombak dan merpati
Berdiri di hutan ku mencari
Dalam nyanyian alam ku menari
Mengejar jiwa yang liar
Mengejar hati  yang gentar
Wahai jiwa-jiwa alam
Dengar nyanyian tentram
Barekakokakokora
Dengar nyanyian samudra
Barekakokakokora
Dengar jiwa jiwa!
Kita anak alam
Patut menghormati ibunda
Bukan menusuk tajam
Rawat saat ia tua